;
Powered By Blogger

.

Cadangan Migas Indonesia 19 Tahun Lagi Habis

Posted by Rylai Cressfall Friday, July 24, 2009



''Upaya pencarian cadangan migas baru tersebut dapat dilakukan melalui penelitian kembali lapangan minyak yang sudah tua dengan memanfaatan teknologi terbaru, ''

kata Dr. Kardaya, pada pembukaan diskusi Ikatan Ahli Tehnik Perminyakan Indonesia (IATMI) Sumbagsel di Palembang, Kamis.

Menurut Wakil Kepala Badan Pelaksana Migas, Departemen Pertambangan dan Energi itu, cadangan migas di tanah air saat ini diperkirakan mencapai 10 miliar barel yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Natuna, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, sebagian Sulawesi dan Ambon.

Dikatakannya, cadangan minyak yang berpotensi di Indonesia umumnya terdapat di sumur tua atau lapangan yang sudah lama berproduksi dan lapangan ditinggal tapi bisa ditinjau kembali kemungkinan masih bisa digarap lagi.

"Produksi migas Indonesia saat ini 1,2 juta barel per hari, apabila tidak terus melakukan upaya pencarian cadangan-cadangan baru terutama meninjau kembali lapangan-lapangan tua dikhawatirkan cadangan yang ada semakin menipis," katanya.

Ia berharap, melalui kegiatan diskusi yang diikuti peserta kalangan pakar perminyakan di Sumbagsel ini akan dihasilkan cara terbaik agar dapat menemukan kembali cadangan minyak baru seperti keberhasilan penemuan cadangan baru di Desa Gunung Kemala, baru-baru ini.

Menurut General Manager Pertamina Daerah Operasi Hulu (DOH) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Kun Kurnely, penemuan minyak berpotensi besar di lokasi pengeboran Gunung Kemala atau 25 km dari Kota Prabumulih, Sumatera Selatan itu adalah atas usaha, semangat dan inspirasi para pekerja dan manajemen perusahaan untuk meningkatkan produksi.

Cadangan yang berpotensi besar itu terdapat 590 miliar kaki kubik gas dan minyak 230 juta barel yang kini sedang dilakukan pengkajian lebih mendalam sehubungan penemuan sumur minyak baru tersebut dan diperkirakan paling cepat bisa diproduksi tahun 2004.

"Kita akan terus berupaya melakukan pengkajian lapangan-lapangan yang rata-rata sudah berusia tua, dengan memanfaatkan teknologi dan para pakar perminyakan yang dimiliki IATMI tersebut," tambah Kun Kurnely.Cadangan minyak dan gas (Migas) di Indonensia diprediksikan 19 tahun lagi akan habis bila tidak dilakukan berbagai upaya seperti mencari cadangan baru dengan memanfaatkan teknologi canggih.

''Upaya pencarian cadangan migas baru tersebut dapat dilakukan melalui penelitian kembali lapangan minyak yang sudah tua dengan memanfaatan teknologi terbaru, ''

kata Dr. Kardaya, pada pembukaan diskusi Ikatan Ahli Tehnik Perminyakan Indonesia (IATMI) Sumbagsel di Palembang, Kamis.

Menurut Wakil Kepala Badan Pelaksana Migas, Departemen Pertambangan dan Energi itu, cadangan migas di tanah air saat ini diperkirakan mencapai 10 miliar barel yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Natuna, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, sebagian Sulawesi dan Ambon.

Dikatakannya, cadangan minyak yang berpotensi di Indonesia umumnya terdapat di sumur tua atau lapangan yang sudah lama berproduksi dan lapangan ditinggal tapi bisa ditinjau kembali kemungkinan masih bisa digarap lagi.

"Produksi migas Indonesia saat ini 1,2 juta barel per hari, apabila tidak terus melakukan upaya pencarian cadangan-cadangan baru terutama meninjau kembali lapangan-lapangan tua dikhawatirkan cadangan yang ada semakin menipis," katanya.

Ia berharap, melalui kegiatan diskusi yang diikuti peserta kalangan pakar perminyakan di Sumbagsel ini akan dihasilkan cara terbaik agar dapat menemukan kembali cadangan minyak baru seperti keberhasilan penemuan cadangan baru di Desa Gunung Kemala, baru-baru ini.

Menurut General Manager Pertamina Daerah Operasi Hulu (DOH) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Kun Kurnely, penemuan minyak berpotensi besar di lokasi pengeboran Gunung Kemala atau 25 km dari Kota Prabumulih, Sumatera Selatan itu adalah atas usaha, semangat dan inspirasi para pekerja dan manajemen perusahaan untuk meningkatkan produksi.

Cadangan yang berpotensi besar itu terdapat 590 miliar kaki kubik gas dan minyak 230 juta barel yang kini sedang dilakukan pengkajian lebih mendalam sehubungan penemuan sumur minyak baru tersebut dan diperkirakan paling cepat bisa diproduksi tahun 2004.

"Kita akan terus berupaya melakukan pengkajian lapangan-lapangan yang rata-rata sudah berusia tua, dengan memanfaatkan teknologi dan para pakar perminyakan yang dimiliki IATMI tersebut," tambah Kun Kurnely.

0 comments

Post a Comment

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget by ateonsoft.com

Emillio Setyaputra

Silakan tinggalkan komentar anda, apapun itu, demi kenyamanan dan kegembiraan yang bisa kau temui disini...

Best regards, Emillio Setyaputra

Join Community

Contact Me

.

Silakan Tinggalkan Komentar Disini ^_^


ShoutMix chat widget